Monday 2 September 2013

Temu Kangen sama Blog

Setelah sekian lama gue ga ngeblog, boleh kali yaa kalo gue kangen sama blog gue :’)
Kapan yaa terakhir gue ngeblog? Juni kali yaa? Apa Mei? Yaa antara itu lah, pokonya mah ngepost tugas aja.
Yoi, smoga blog ini ga lupa sama gue. Ini saatnya gue temu kangen sama blog tercinta gue, balik lagi nulis, corat-coret ngisi kekosongan, ceilaaaaah, curhat banget gue. Yaa mungkin emang blog ini baru gue bikin pas ada matakuliah penulisan naskah, cuman yaa ga ada salahnya kan kalo agak bikin ketagihan trus ngerasa sayang aja kalo punya blog tapi dianggurin, tar malah jadi nyampah, punya akun tapi ga dipake. Sebelom kelamaan juga sih sebenernya, keburu berjamur. Tar sampe lupa sama password lagi, kan lebih repot, yaa ga? Haha
Karna alhamdulillah udah lulus mata kuliah penulisan naskah, jadi blog ini bisa kali yaa gue ambil alih jadi blog pribadi gue yang ga lagi cuman diisi sama tugas-tugas kuliah. Tapi bisa jadi tar isinya malah curhatan-curhatan gue yang absurd dan ga jelas, haha. Gapapa lah kalo sekedar but gue nuangin apa yang pengen gue tuangin, sayangnya gabisa nuangin air aja disini. (apasih!)
Tapi ga nutup kemungkinan juga sih, kalo ada tugas suruh ngeblog lagi di matakuliah lain, gue pake blog ini jadi blog tugas lagi kalo boleh, yaa daripada bikin baru, udah banyak akun yang harus gue inget. Pusing tar, blom lagi kalo kudu nginget-nginget kamu, capek! *loh!

Semoga ada yaa yang mau mampir buat baca, minimal skimming dah J

Tuesday 11 June 2013

Babel: 4 Negara, 3 Benua, 1 Benang Merah


Babel adalah sebuah film hasil arahan sutradara Alejandro González Iñárritu yang dirilis pertama kali pada tahun 2006 lalu. Film ini pernah menjadi pemenang dalam Golden Globe dan nominasi Academy Award. Film ini pertama kali diputar pada tahun 2006 dalam Cannes Film Festival serta memenangkan Film Terbaik Golden Globe Award, dan dinominasikan untuk tujuh Academy Award, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik.
Film yang mengambil 4 setting tempat di tiga benua ini mengupas satu benang merah dalam cerita yang sedikit rumit di awal hingga pertengahan film. Film ini dibintangi oleh Brad Pitt sebagai Richard Jones, Cate Blanchett sebagai Susan Jones (istri Richard Jones), Boubker Ait El Caid sebagai Yussef,  Said Tarchani sebagai Ahmed, Mohamed Akhzam sebagai Anwar (yang membantu dan menolong Richard Jones di Maroko, Mustapha Rachidi sebagai Abdullah (ayah dari Yussef dan Ahmed), Elle Fanning sebagai Debbie Jones dan Nathan Gamble sebagai Mike Jones (anak dari Richard Jones dan Susan Jones), Adriana Barraza sebagai Amelia (pengasuh anak-anak dari Richard Jones dan Susan Jones), Rinko Kikuchi sebagai Chieko Wataya, Koji Yakusho sebagai Yasujiro Wataya (ayah dari Chieko Wataya), Satoshi Nikaido sebagai Detektif Kenji Mamiya, serta Yuko Murata sebagai Mitsu (teman dari Chieko Wataya). Berikut adalah kisah yang mereka perankan dalam Babel.
Diawali dengan setting tempat di Maroko salah satu negara di Benua Afrika yang memiliki banyak padang gersang berbatu besar. Disini diceritakan mengenai sebuah keluarga yang memiliki 2 anak laki-laki dan dua anak perempuan yang hidup ditengah padang gersang dan jauh dari pemukiman satu ke pemukiman lain. Dua anak laki-lakinya bernama Yussef (adik) dan Ahmed (kakak). Mereka berdua biasa ditugaskan untuk menggembalakan domba-domba oleh ayah mereka, Abdullah.
Suatu hari, datanglah seseorang yang menawarkan sebuah senjata laras panjang yang memiliki kemampuan bidik hingga 3 KM. Abdullah membeli senjata tersebut untuk tujuan baik sebenarnya, agar Yussef dan Ahmed dapat lebih menjaga domba-dombanya dari para pemangsa. Namun apa mau dikata, mereka adalah anak kecil biasa yang kurang mengerti akan bahaya dari penggunaan senjata. Senjata tersebut disalah gunakan. Mereka mencoba membidik objek bus yang sedang melaju dari ketinggian bukit. Tak disangka, peluru bersarang di bahu kiri Susan Jones yang menjadi salah satu penumpang bus yang sebenarnya tak sengaja menjadi objek percobaan Yussef dan Ahmed untuk memastikan kemampuan senjatanya.
Pindah ke setting San Diego yang berada di Benua Amerika. Disinilah tempat dimana Debbie Jones dan Mike Jones tinggal. Saat itu, mereka sedang ditinggal pergi ke luar negeri oleh orang tua mereka, sehingga mereka hanya tinggal bersama pengasuhnya, Amelia yang berasal dari Mexico. Konflik pertama yang terjadi adalah ketika ayah dari Debbie dan Mike menelpon untuk menanyakan kabar dengan suara gemetar pertanda ada sesuatu yang tidak beres.
Konflik yang selanjutnya terjadi disini adalah ketika anak dari Amelia akan menikah di Mexico, sedangkan Amelia tidak mungkin untuk membawa anak asuhnya ikut ke rumahnya di Mexico. Mencoba meminta bantuan untuk menitipkan kedua anak asuhnya tersebut, tetapi tetap tidak ada yang bisa. Terpaksa Amelia membawa Debbie dan Mike untuk pergi bersamanya ke Mexico dengan berbagai risiko yang ada. Awal perjalanan hingga sampai ke Mexico aman. Namun, saat akan kembali ke San Diego, mereka terjaring di perbatasan yang memang sangat berbahaya dan rawan. Mereka terjebak di gurun gersang yang tak memiliki sumber air. Hingga akhirnya Amelia tertangkap sebagai pendatang ilegal. Ia ditangkap. Bagaimana nasib Debbie dan Mike? Kata polisinya sih aman sama mereka. Tapi entahlah, setelah itu tidak diceritakan kembali bagaimana kelanjutan nasib anak-anak itu.
Lanjut ke setting yang selanjutnya, Jepang. Yaa, Jepang yang termasuk dalam Benua Asia. Disini dikisahkan seorang gadis (maaf) tuna rungu bernama Chieko Wataya yang berwatak sensitif dan pemberontak. Ia merupakan anak seseorang yang menjadi puncak atau tersangka utama pemilik senjata, dia adalah Yasujiro Wataya. Yasujiro Wataya merupakan pemilik awal senjata yang menjadi bumerang utama dalam film ini. Ia menjual kepada seorang pria tua asal Maroko. Dan dari pria Maroko tersebut sampailah senjata tersebut ditangan Yussef dan Ahmed. Yap, kembali ke setting Jepang. Chieko Wataya dikisahkan sebagai gadis nakal yang kurang perhatian. Dikisahkan dia seperti seorang gadis yang kurang kasih sayang, sehingga ia menjadi gadis ‘nakal’ yang diam-diam suka menggoda pria yang usianya jauh diatasnya. Sekalinya bertemu sosok laki-laki yang seumuran dengannya, laki-laki tersebut direbut oleh sahabatnya sendiri, Mitsu. Ia merasa semakin ‘tidak ada yang mau dengan dirinya’.
Setting di Jepang ini sebenarnya hanya mengisahkan bagaimana kehidupan dari Chieko Wataya yang menjadi anak dari Yasujiro Wataya, bukan malah mengisahkan Yasujiro Wataya sendiri yang menjadi biang utama dari masalah. Bahkan Yasujiro Wataya disini hanya muncul beberapa kali saja. Kisah dari Chieko Wataya sendiri sebenarnya tidak ada sangkut paut dengan benang merah kisah yang difilmkan. Saya rasa ini sebagai penambah konflik dan pemanas suasana.
Kembali ke cerita. Kisah dari film ini berakhir di Maroko dengan penangkapan dan penembakan kakak beradik Yussef dan Ahmed. Ahmed tewas setelah terkena peluru dari polisi-polisi yang memburunya, dan Yussef akhirnya menyerahkan diri setelah melihat kakanya tewas tertembak.
Menurut saya, film ini sangat rumit jika harus ditonton sendiri dan hanya sekali. Setting yang tiba-tiba berubah berani ditampilkan dalam film ini. Jumping sih, tapi tetep nyambung, walupun awalnya ga ngerti kenapa bisa begitu. Alur yang dipakai dalam film ini adalah alur maju mundur yang apabila ditonton hanya setengah dari film maka Anda belum tentu mengerti akan filmnya. Film ini harus ditonton hingga selesai untuk mengetahui jalan cerita yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh para pembuatnya.
Pesannya adalah bahwa, semua perbuatan yang kita lakukan, semuanya akan mendapatkan ‘sesuatu’ sebagai balasannya. Entah saat kita sudah siap menerima balasan itu, ataupun saat kita lengah dan tidak siap sama sekali untuk menerima balasannya. Pelajaran juga didapat dari berbagai benua yang menjadi setting. Dimanapun tempat kita harus tetap waspada, bahaya selalu mengintai. Satu lagi, perbedaan bahasa bukan menjadi halangan untuk mengerti satu sama lain. Film ini saja dapat menyatukan beberapa bahasa yang justru menjadikannya sebuah film yang dramatis.

Thursday 6 June 2013

Saat Menebar MIMPI

Saat Menebar Mimpi, film dokumenter yang beirsikan tentang sebuah hal yang dianggap sebagai pengulagan dari apa yang pernah terjadi setengah abad yang lalu pada masa itu, pemilihan umum alias PEMILU, khususnya mengenai perjuangan seorang calon legislatif untuk mendapatkan sebuah ‘kursi’ di Dewan Perwakilan Daerah atau DPD yang pada saat itu memang merupakan badan legislatif baru.
Bicara tentang PEMILU tidak akan pernah lepas dari dunia pollitik, calon legislatif, partai, independen, kampanye dan lain sebagainya. Kampanye merupakan kegiatan yang gencar dilakukan para calon legislatif yang maju dalam persaingan memperebutkan ‘kursi’ untuk menduduki tahta sebagai wakil rakyat. Para calon wakil rakyat akan menciptakan citra sebaik-baiknya untuk mendapat perhatian dan sorotan massa.
Janji-janji dan mimpi-mimpi manis akan banyak terlontar dari mulut para calon wakil rakyat. Pencitraan diri pada warga kurang mampu akan banyak dilakukan. Kawasan-kawasan kumuh akan silih berganti mendapatkan giliran kunjungan dari para calon wakil rakyat untuk menyuarakan semua mimpi dan janjinya, juga menciptakan citra untuk merangkul rakyat kecil. Persaingan untuk memperebutkan satu ‘kursi’ wakil rakyat itupun menjadi ajang menebar janji dan  mimpi manis.
Namun, untuk menaklukan massa tidak semudah para wakil rakyat melontarkan janji dan mimpi manisnya ketika berkampanye. Warga, khususnya rakyat kecil yang sudah terlalu sering merasakan dan menelan pil pahit dari jejalan janji dan mimpi manis saat calon wakil rakyat berkampanye. Mereka sudah cukup jera untuk merasakan sakit hari. Rakyat kecil merasa terlalu sering mereka terbodohi oleh janji-janji dan mimpi-mimpi manis yang palsu. Tidak sedikit dari mereka yang berniat untuk tidak menggunakan hak suaranya untuk memilih wakilnya sendiri di badan legislatif.
Bambang Warih Koesoema adalah seorang mantan menteri yang kemudian mencalonkan diri sebagai seorang calon anggota Dewan Perwakilan Daerah pada PEMILU 2004. Bambang Warih Koesoema sebagai seorang calon independen yang kemudian mencari koalisi partai untuk menambah dukungan adalah salah seorang calon anggota DPD yang selalu terjun langsung saat menebar mimpi-mimpinya kepada calon pemilih. Pemasangan poster di pinggir jalan, pencarian partai untuk berkoalisi dan kegiatan-kegiatan kampanye lain ia tangani sendiri secara langsung. Ia ingin memastikan semuanya berjalan sesuai keinginannya. Dana yang Bambang Warih Koesoema gunakan selama berkampanye adalah dana pribadi yang kemudian ditambah dengan dana dari donatur.
Mimpi, yang menurut sebagian orang adalah hal yang sangat tabu untuk dipercaya,  bahkan kebanyakan orang takut untuk bermimpi, malah mimpi menjadi sesuatu yang wajib dimiliki oleh Bambang Warih Koesoema. Bambang beranggapan mimpi adalah awal dari semua hal. Menurut Bambang, ketidak beranian untuk bermimpi adalah sesuatu yang salah. Karena mimpi adalah awal untuk mencapai suatu hal yang menjadi tujuan. Menurut Bambang, kehidupanlah yang kemudian mengajarkan para manusia sekarang untuk hidup realistis.
Disisi lain, J. Kristiadi, seorang pengamat politik mengatakan bahwa mimpi memang bukan suatu hal yang salah. Tapi, tidak sebaiknya warga atau  rakyat diajak untuk bermimpi akan suatu hal yang akan diyakini oleh masyarakat luas yang dapat menimbulkan masalah nantinya. Berpikir dan bertindaklah sesuatu yang realistis. Itu lebih baik.
Persaingan dunia politik mempang terlalu keras. Seorang mantan menteri Republik Indonesia yang harusnya telah memiliki nama dan  reputasi ternyata tidak membuat Bambang Warih Koesoema dapat memenangkan persaingan dan mendapatkan sebuah ‘kursi’ untuk menempati posisi sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah pada saat itu. Pencitraan dan mimpi-mimpi yang Bambang Warih Koesoema tebarkan belum dapat menaklukan dan meluluhkan hati massa untuk memilih dirinya sebagai wakil di legislatif. Terbukti bukan hanya reputasi dan nama yang dapat merebut satu ‘kursi’ di rana politik. Banyak faktor lain yang harus mendukung. Yaa, itulah politik! Rumit!
Penerapan ideologi demokrasi di Indonesia memang harus ditinjau ulang. Demokrasi yang seharusnya menuntut warga atau rakyatnya aktif untuk memperjuangkan suara dan haknya, justru malah membuat rakyatnya merasa terbodohi dengan segala janji-janji dan mimpi-mimpi manis dari para calon legislatif, hingga membuat mereka jera untuk memilih. Demokrasi yang harusnya mengedepankan suara rakyat malah membuat warganya malas unutk bersuara. Jika ingin tetap menerapkan demokrasi sebagai ideologi, jadikan rakyatnya untuk lebih aktif berbicara dan memperjuangkan segala hak-haknya. Latih rakyatnya untuk berani menyuarakan aspirasinya juga tindakannya. Latih juga para calon wakil rakyat maupun wakil raknyat terpilih untuk menerima, menampung dan memperjuagkan apa yang menjadi suara dan aspirasi rakyatnya.

Monday 6 May 2013

Konsep Videoklip


Berdasarkan hasil pembahasan pada perkuliahan tanggal 22 April 2013
MADONNA

Madonna adalah seorang penyanyi, penulis lagu, penari, produser rekaman, aktris, sutradara, produser film, penulis buku, desainer sekaligus pengusaha berkebangsaan Amerika Serikat. Ia termasuk salah satu figur besar dalam sejarah musik populer dunia bahkan hingga mendapatkan julukan sebagai “Ratu Pop”. Madonna dikenal dengan produksi musiknya yang inovatif, dan provokatif, koreografi dan aksi panggung yang ekstravagan, serta video musik yang artistik. Madonna telah mendefinisikan musik dan budaya pop serta menjadi pengaruh besar dan menginspirasi bagi penyanyi dibarbagai belahan dunia.
Mungkin dari sisi suara, Madonna tidak memiliki suara suara khas yang mungkin dapat dikatakan ‘suara emas’ seperti penyanyi-penyanyi wanita lainnya, seperti Mariah Carey, Adele, Beyonce, dan lainnya. Namun hal ini tidak menghalanginya untuk dapat menjadi seorang penyanyi yang terkenal. Selain dari sisi suara, masih banyak aspek lain yang dapat menjadi ciri khas seorang penyayi. Salah satunya adalah konep dari video klipnya.
Yaa, Madonna adalah salah satu penyanyi wanita yang dapat membangun citranya melalui konsep video klipnnya yang berbeda dari penyanyi-panyanyi lainnya. Konsep video klipnya selalu dapat menampilkan apa yang memang menjadi ciri khas, citra, karakter maupun ideologi yang memang telah melekat pada dirinya. Setiap video klip miliknya dapat menggambarkan bagaimana Modonna.
Seperti yang telah dikonsepkan di atas, dalam video klip Madonna hampir bahkan selalu ada unsur artistik, setting dan fashion yang memang telah terkonsep sedemikian rupa sehingga dapat sesuai dengan Modona pasa saat itu. Make up, gaya rambut, wardrobe dan tata artistik lainnya selalu berubah mengikuti bagaimana perkembangan zaman juga menyesuaikan bagaimana citra yang akan dibagun oleh Madonna melalui videoklipnya. Tatanan artistiknya yang glamor, setting yang pas dan tepat serta fashion yang selalu berubah sesuai dengan karakternya membuat video klipnya memiliki hal yang berbeda dari video klip-video klip penyanyi lainnya.
Tidak hanya itu, dalam setiap video klipnya, Madonna selalu menampilkan sisi glamor dari dirinya. Semakin lama Madonna berada dalam industri musik, video klip miliknya makin menunjukkan sisi glamornya. Beriringan dengan aspek glamor video klip Madonna, ia selalu menonjolkan sisi sensualitas yang ia miliki. Terutama menunjukkan keindahan tubuh yang ia miliki. Hal tersebut dapat mengidikasikan bahwa setiap video klip Madonna menggambarkan bagaimana Madonna selalu ingin dipuja terutama oleh kaum laki-laki. Tidak ketinggalan, dalam setiap video klipnya, Madonna juga selalu menunjukkan bagaimana ia selalu mendominasi atas laki-laki.
Di luar itu semua, rosario, atau tasbih orang kristiani atau kalung salib hampir selalu menjadi properti yang tidak pernah luput dari video klip Madonna. Dari sini mungkin ia ingin menunjukkan bagaimana ketaatannya pada agama dan Tuhannya. Ia ingin menunjukkan dirinya dalam dunia nyata, tidak hanya tergambar pada video klip. Ia ingin memberitahu atau mungkin mempertegas karakteristiknya melalui video klipnya.
Selain itu juga masih banyak hal tersirat lainnya yang dapat menggambarkan bagaimana karakteristik seorang Madonna pada video klipnya. Misalnya, penambahan properti hewan seperti singa atau hewan buas lainnya untuk menggambarkan betapa liarnya Madonna. Juga untuk menggambarkan bagaimana ia ingin seperti singa (sebagai raja hutan) yang dapat menaklukan apapun yang ada dihadapannya.


 ONE DIRECTION
One Direction adalah salah satu boyband asal Inggris-Irlandia yang digawangai oleh 5 personil muda nan rupawan, Zayn Malik, Nial Horan, Liam Payne, Harry Styles, dan Louis Tomlinson. Mereka adalah jebolan salah satu ajang pencarian bakat di Inggris. Mereka selalu memberikan kesan ‘muda dan energik’ disetiap penampilan bahkan videoklip-videoklipnya. Dari tahun 2010 mereka sudah merilis 2 album yang berjudul Up all Night dan Take Me Home.


Lagu Kiss You ini, menurut saya adalah lagu yang sangat easy listening. Kenapa? Karena musiknya yang asyik (anak muda banget), liriknya yang ringan dan suara penyanyinya yang enak didengar apalagi ketika melihat videoklipnya, dengan wajah rupawan dari masing-masing personilnya itu sedikit banyak mempengaruhi tingkat easy listeningnya.
Perhatikan liriknya:
[Zayn]
Oh, I just wanna take you anywhere that you like
We could go out any day, any night
Baby I'll take you there, take you there
Baby I'll take you there, yeah

[Harry]
Oh, tell me tell me tell me how to turn your love on
You can get, get anything that you want
Baby just shout it out, shout it out
Baby just shout it out, yeah

[Liam]
And if you,
You want me too
Let's make a move

Yeah, so tell me girl if every time we

[All]
To-o-uch
You get this kind of ru-u-ush
Baby, say yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
If you don't wanna take it slow
And you just wanna take me home
Baby, say yeah, yeah, yeah, yeah, yeah

[Harry]
And let me kiss you

[Zayn]
Oh, baby, baby, don't you know you got what I need
Looking so good from your head to your feet
Come on come over here, over here
Come on come over here, yeah

[Niall]
Oh, I just wanna show you off to all of my friends
Making them drool down their chinny-chin-chins
Baby, be mine tonight, mine tonight
Baby, be mine tonight, yeah

[Liam]
And if you,
You want me too
Let's make a move

[Zayn]
Yeah, so tell me girl if every time we

[All]
To-o-uch
You get this kind of ru-u-ush
Baby, say yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
If you don't wanna take it slow (c'mon)
And you just wanna take me home
Baby, say yeah, yeah, yeah, yeah, yeah

[Zayn]
And let me kiss you [x5]

[All]
C'mon
Na na na na na na na na
Na na na na na na na na
Na na na na na na na na

[Louis]
Yeah, so tell me, girl, if every time we

To-o-uch
You get this kind of ru-u-ush
Baby, say yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
If you don't wanna take it slow
And you just wanna take me home
Baby, say yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah

Every time we to-o-uch
You get this kind of ru-u-ush
Baby, say yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
If you don't wanna take it slow
And you just wanna take me home
Baby, say yeah, yeah, yeah, yeah, yeah

[Harry]
And let me kiss you

Jika saya menjadi produser dari video klip boyband asal Inggris-Irlandia yang berjudul Kiss You ini saya tidak akan menghilangkan ciri khas mereka ketika membuat videoklip, saya akan tetap menonjolkan unsur utama mereka yang ‘anak muda banget’ dengan menampilkan gaya mereka yang energik, ekspresif dan ceria. Namun saya juga akan menampilkan visualisasi dari apa yang diceritakan dalam lagunya. Setidaknya ada sedikit drama yang menceritakan lagunya. Selain itu juga pasti akan ada penambahan talent dari semula yang hanya dibintangi oleh para personilnya.
Seperti halnya lagu mereka yang berjudul Live While We’re Young:
Dalam videoklip ini mereka sangat ekspresif untuk menunjukkan karakteristik mereka sebagai remaja. Dengan musik yang sesuai dan lirik yang ringan mereka dapat bercerita melalui videoklipnya. Mereka menggunakan banyak talent lain, meskipun mereka tetap menjadi center dari videoklip ini, bahkan tetap mereka yang mendominasi, namun itu cukup untuk mewakili cerita dari lagunya. Dalam videoklip ini bercerita mengenai bagaimana mereka menikmati masa muda mereka. “Let’s go crazy crazy crazy till we see the sun”.

Monday 25 March 2013

Komponen dan Fungsi Kamera Sony PD 177



http://www.tiptopelectronics.co.uk/media/catalog/product/cache/1/image/800x800/9df78eab33525d08d6e5fb8d27136e95/p/d/pd177_1.jpg


Disini gue bakalan nyebutin dan sedikit ngejelasin tentang apa aja sih komponen dan fungsi standar dari kamera PD yang emang kita sebagai calon broadcaster harus dan wajib tau. Mari kita mulai dari bagian yang paling depan ke belakang dan dari bawah, ke atas!
Komponen dan Fungsi Kamera Sony PD 177:
      1.     Lens Hood
Lens hood punya fungsi utama buat ngelindungin yang namanya lensa. Bisa ngelindungin lensa dari cahaya, cahaya yang dimaksud adalah cahaya langsung yang kuat atau berlebih yang bisa ngerusak warna asli objek yang dibiasin, dalam hal ini, lens hood juga mencegah yang namanya kebocoran cahaya maupun ngelindungin lensa dari benturan, debu atau yang lainnya.
2.       Bukaan dan Penutup Lens Hood
Berfungsi untuk melindungi lensa dari debu atau goresan yang mungkin tidak sengaja. Karena lensa sangat rentan akan goresan. Tutup ketika telah selesai atau sedang tidak digunakan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3.       Zoom Ring
Berfungsi untuk mengatur zoom secara manual. Juga berfungsi untuk melebarkan/menempitkan ruang atau sudut pandang sesuai kebutuhan. Zoom Ring juga membantu dalam menentukan komposisi gambar yang sesuai dan diinginkan.
Selain zoom ring juga terdapat dua tombol zoom (W-T) lain yang letaknya menyesuaikan dengan penggunaan kamera. Kedua tombol ini digunakan untuk mendapatkan pergerakan zooming yang lebih halus dari penggunaan zoom ring. Namun kedua tombol zoom ini pergerakannya lebih lambat dari zoom ring yang bisa kita atur sendiri kecepatan pergerakan zooming-nya.
4.       Focus Ring
Berperan dalam mendapatkan kejelasan objek yang diambil. Kejelasan gambar atau objek yang diambil dapat diatur dari focus ring. Dalam hal mengatur fokus, manual focus lebih akurat dalam menentukannya. Fokus gambar tidak akan berubah kecuali kita yang mengubahnya. Lain halnya dengan auto focus.
Auto dan manual focus dapat diatur dari tombol yang ada pada bagian body kamera. Jika manual diaktifkan, berarti kita harus mencari sendiri menggunakan focus ring yang terdapat pada bagian lensa kamera. Namun jika auto focus yang diaktifkan, maka kamera akan mencari fokus sendiri. Fokus akan berubah ketika objek bergerak atau ada objek lain yang lebih dekat dengan kamera melintas. Dan ketika auto focus aktif, maka focus ring tidak akan berguna ketika diputar-putar.
Terdapat juga sebuah tombol fokus, yang jika ditekan, ia akan mencari fokus sendiri layaknya auto focus, namun pencarian fokus menggunakan tombol ini termasuk penggunaan focus secara manual, karena masih harus mencari fokusnya sendiri, hanya dengan cara yang lebih sederhana, hasilnyapun tidak sejelas ketika kita mengatur fokus dengan menggunakan focus ring.
5.       Iris Ring
Punya peranan yang sama layaknya diafragma yang ada pada kamera DSLR, yaitu mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke (lensa) kamera.
6.       Filter
Terdapat angka 1,2,3 dan off. Filter berguna untuk ‘menyaring’ cahaya yang masuk ke kamera. Angka-angka yang ada menunjukkan level ‘penyaring’ cahaya. Off digunakan jika cahaya yang masuk tidak melebihi kapasitas (tidak over), contohnya penggunaan kamera di dalam ruangan. Filter 1 digunakan jika sinar yang masuk sedikit berlebih. Misalnya ketika pengambilan gambar pagi hari di luar ruangan, ketika cahaya matahari masih bersahabat (belum terlalu terik). Semakin banyak angka filter, maka semakin gelap. Jadi filter 3 (paling gelap) digunakan jika memang keadaan cahaya benar-benar sangat melebihi kapasitas. Contohnya pengambilan gambar siang hari ketika matahari sedang terik-teriknya, maka kita menggunakan filter ke 3 untuk ‘menyaring’ cahaya yang masuk, sehingga gambar yang diambil dapat sesuai dengan warna asli objek, atau setidaknya mendekati.
7.       Gain
Atau juga disebut ISO pada DSLR. Jadi gain berfungsi untuk mengatur sensitivitas sensor pada kamera terhadap cahaya.
8.       White Balance  (WB)
Mengatur White Balance dengan menggunakan acuan warna putih bersih, seperti kertas atau sejenisnya sebelum mulai mengambil gambar, sehingga warna yang dihasilkan akan tepat dan sesuai dengan objek. WB bisa di reset dan diatur kembali.
9.       Input dan Output Audio
Di dalamnya terdapat seperangkat tombol yang dapat digunakan untuk mengatur audio. Bisa manual, juga bisa auto. Audio dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, terutama diatur jangan sampai suara yang dihasilkan pecah. Gunakan audio sebagai telinga kamera, sehingga audio (suara) yang dihasilkan sesuai dengan telinga kita dan enak untuk didengar.
10.   Scroll dari Menu
Gunanya untuk mengarahkan menu ke atas atau ke bawah, jika scroll ditekan maka sama dengan fungsi “OK”.
11.   Menu Kamera
Berisi menu-menu yang berfungsi untuk pengaturan kamera secara lebih lanjut. Didalamnya terdapat menu-menu yang dibutuhkan untuk menyetting/mengatur kamera secara lebih detil. Termasuk color bar dan lainnya.
12.   Lubang untuk memasang Mounting
Terletak dibagian bawah kamera. Berfungsi untuk meletakan dudukan/mounting kamera yang akan terpasang pada tripod.
13.   Tempat Kaset
Tempat media penyimpanan dimasukan untuk menyimpan hasil gambar. Penggunaan atau pengoprasiannya hanya dengan membuka tempat kasetnya, kemudian tunggu hingga mesinnya berjalan, naik lalu baru bisa meletakkan kasetnya. Begitu juga ketika akan mengeluarkan kaset. Tidak perlu dipaksa atau ditarik, karena sistem pengoperasiannya otomatis.
14.   View Finder
Berfungsi untuk melihat gambar atau objek yang diambil. Penggunaannya lebih irit baterai dibandingkan dengan melihat objek menggunakan LCD.
15.   Slot Baterai
Memasukkan baterai ketika memang diperlukan. Karena kamera juga bisa menyala tanpa baterai, namun tetap menggunakan asupan listrik. Penggunaan tersebut biasanya ketika di dalam ruangan untuk mengirit baterai.
16. LCD Kamera
Digunakan untuk mempermudah melihat gambar atau objek yang diambil, juga dapat membantu memperlihatkan pengaturan komposisi gambar. Bisa lebih leluasa dari pada melihat gambar dari view finder. Menu dan settingan lain seperti audio juga dapat terlihat pada LCD, sehingga mempermudah pengguna.
17.   Hendheld
Untuk mempermudah pengambilan gambar tanpa tripod. Handheld sudah didesain sedemikian rupa sehingga mempermudah penggunanya dalam memegang dan membaawa kamera ketika pengambilan gambar.
18.   Input Audio Eksternal
Terletak dibagian kanan dari kamera. Terdapat 2 slot untuk menginput audio eksternal jika diperlukan. Pengaturan audio terdapat pada tombol-tombol yang tertutup oleh penutup bening berbahan fiberglass di bagian kiri kamera yang telah dijelaskan diatas.

19.   Tombol Power dan Record

Tombol dengan letak yang telah didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan penggunanya untuk menggunakannya ketika posisi handheld tanpa tripod. Tombol power untuk menyalakan kamera dan record untuk merekam gambar. Masing-masing posisi handheld mempunyai tombol record dan bahkan tombol zoom in-zoom out sesuai dengan kebutuhan dan posisi handheldnya.
20.   Slot untuk Meletakkan Aksesoris
Terletak dibagian atas lensa. Fungsinya untuk meletakkan LED, Microphone, dll.
21.   Tombol Setting  dan  Review
Terdapat dibagian atas kamera. Berfungsi untuk pengaturan dan terdapat tombol review untuk menampilkan gambar yang telah direkam. Tombol-tombol diatas didesain untuk mempermudah penggunanya.

22.   Audio Internal
Audio yang sudah menempel secara langsung pada kamera. Letaknya dibagian atas lensa. Terkadang sangat sensitif, tergantung pada settingnnya. Jika audio internalnya masih kurang memuaskan hasilnya. Bisa ditambah dengan audio eksternal yang slotnya juga telah tersedia, untuk hasil audio yang lebih bagus.
Oke, itu tadi sedikit ulasan gue tentang komponen dan fungsi dari kamera Sony PD 177. Semoga bermanfaat, dan maaf kalo salah penyebutan nama perangkat dan fungsi. Mohon koreksi dan selamat membaca. Terimakasih.

Titik Berujung Koma


Temen-temennya manggil dia Titik. Lengkapnya bukan Satu Titik Dua Koma, tapi Oneira Noktah Saintly. Emang kayaknya ga nyambung banget sama panggilannya. Tapi kalo udah ditelaah, nyambung kok. Orang tuanya ngasih nama juga ga sembarangan. Pertama, Oneira diambil dari kata “oneiroi”. Pasti pada penasaran sama Oneiroi ya? Sekilas kayak nama atau bahasa Jepang. Nyatanya bukan, Oneiroi ada dalam mitologi Yunani. Oneiroi sendiri adalah dewa-dewa mimpi. Terus, Noktah itu arti juga nama lain dari titik. Titik, biasanya ada di akhir, nah si Noktah, eh Titik ini kebetulan adalah anak terakhir dari empat bersaudara. Jadi ‘noktah’ itu bisa juga difilosofiin sebagai arti dari anak bontot (bungsu). Dan terakhir, Saintly, kalo nyari di kamus sih artinya suci, baik dan saleh. Jadi arti namanya itu titik (dari dewa-dewa) mimpi yang suci dan baik. Harapan ngucur deres dari namanya itu.
Noktah, nama panggilan yang dikasih sama orang tuanya. Tapi temen-temennya ngrasa susah kalo disuruh manggil dia Noktah. Jadi, dari SMP jarang lagi ada yang manggil dia Noktah, kecuali orang tua, keluarga sama gurunya. Sebagai gantinya Titik jadi panggilannya. Not bad lah ya. Toh artinya sama. Si Noktah juga ga keberatan kok. Udah mulai kebiasa juga ngenalin diri pake nama Titik.
Pas masuk SMA, perkenalan.
“Oke, selamat pagi semuanya.” Sapa Titik ramah, ditambah senyum mempesona.
“Pagiiiii…..” Respon temen-temennya yang terpusat sama Titik.
“Kenalin nama gue Oneira Noktah Saintly. Panggil aja gue Titik kalo kalian ga mau susah manggil Noktah. Jangan dulu tanya kenapa ya. Nanti perkenalannya lanjut pribadi aja, oke?”
Senyum manisnya mengembang di bibir tipisnya. Semua diem, tapi ngebales senyum manis nan ramahnya. Kayak kena hipnotis.
Dia emang beruntung, cantik, tinggi, pinter trus punya orang tua yang bisa menuhin semua kebutuhannya bahkan keinginannya juga. Rasanya ga pernah dia kekurangan. Apa yang dia mau dia bisa dapetin kok. Tapi dia ga manfaatin itu, dia juga ga sombong kok. Dia easygoing, fleksibel, ramah pula. Makanya dari kecil dia udah punya banyak temen. Ampe iri, pengen kaya dia juga.
Persis kayak namanya. Entah sugesti atau sengaja ngerealisasiin apa yang ada di dalem namanya. Titik punya banyak mimpi yang ingin dia capai dan dapetin. Ia tuliskan semua dalam sebuah dream book. Kalo mimpinya udah kelaksana, satu per satu ia coret dan ia robek buat selanjutnya dimasukkin ke dalam sebuah kaleng bening, mungkin lebih cocok disebut toples. Emang ga terlalu gede ukurannya, tapi cukup lah buaut menampung lipatan-lipatan kertas dari mimpi-mimpi Titik. Titik nganggep mimpi itu sebagai motivator buat hidup dia. Terus kalo mimpinya gagal? Gak akan pernah ada kata nyerah buat ngewujudin sesuatu, itu yang ada di kamus Titik.
Cewek yang aktif dan kritis ini selalu  bisa nempatin dirinya kapanpun dan dimanapun. Jadi orang-orang disekitar dia bisa ngrasain yang namanya nyaman. Kecuali guru sama dosennya. Pertanyaan-pertanyaannya yang terlalu kritis kadang suka bikin guru sama dosennya kewalahan. Yaa, begitulah Titik. Ia akan mencari ujung permasalahan. Terutama permasalahannya. Harus sampe nemu ujungnya. Titik.
Gak ragu sebenernya kalo banyak cowok yang naksir atau cuman sekedar ngelirik. Tapi rata-rata mereka ciut sebelum ngutarain. Mungkin mereka juga takut dikritisi kali ya. Tapi tetep ada kok cowok yang bisa dan berani buat dampingin dia. Soulvino Putra Pambayun. Panggil aja Vino. Cowok ganteng yang cool nan kalem dengan sejuta pesona dan jutaan penggemar cewek. Sekalinya ngomong, bisa bikin cewek merinding. Udah kayak setan aja ya?
Vino, cowok yang tanpa show off kemampuannya pun dia udah punya kharisma. Kalem, ngomong seperlunya dan ga neko-neko. Mungkin itu yang bikin Titik nyaman sama Vino. Lengkaplah pokoknya kalo liat mereka berdua. Sempurna!
Balik lagi ke masalah dream book, Titik nulisin semua mimpi-mimpinya. Dari mimpi terkecil sampe mimpi terbesar dia. Mulai dari cuman pengen punya ini, pengen punya itu, sampai mimpi terbesar dia yaitu menjadi sosok yang ceria, riang, aktif, dicintai banyak orang dan sukses.
Hidupnya yang indah, aktif dan ceria adalah kehidupan Titik di alam komanya. Keadaan yang juga persis kayak apa yang dia pengenin di kehidupan nyatanya. Keadaan yang semestinya terjadi ketika ia berada dalam kehidupan nyata. Bukan hanya ilusi bukan hanya mimpi ditengah komanya.
Semua berawal ketika ulang tahunnya yang ke 17. Dengan keadaan orang tuanya yang memang dari keluarga berada, tak ayal rasanya kalo ulang tahunnya dirayain cukup mewah dengan sebuah hadiah istimewa dari orang tuanya. Gak heran, soalnya ini momen sweet seventeenth yang kata orang, inilah awal gerbang masuk ke dunia orang dewasa.  Mobil. Yaa, mobil mewah sebagai hadiahnya. Persis seperti yang Titik inginkan. Sayangnya ia belum mahir untuk mengendarainya.
Orang tuanya tidak punya waktu untuk mengajarinya mengendarai mobil secara intensif. Terlalu sibuk dengan kerjaan masing-masing. Solusinya, ketiga kakaknya bergantian untuk mengajarinya. Untungnya Titik termasuk cewek yang cerdas. Gak usah pake lama setelah Titik belajar nyetir, ia mulai memberanikan diri mengendarai sendiri mobil yang dihadiahkan untuknya. Lancar.
Sampai suatu ketika Titik ngalamin sebuah kecelakaan mobil yang cukup hebat. Kecelakaan yang membuat Titik tak sadarkan diri. Membuatnya merasa berat untuk bangun, bahkan cuman sekedar buka mata. Ia merasa tubuhnya lemah ga ada daya. Ga bisa ngerasain apa-apa. Lemes.
Titik terbangun dan tersadar di alam lain yang persis kayak kehidupan nyatanya, kayak bukan mimpi. Alam dimana ia bertemu Vino. Ya, Vino. Teman berbagi dan membangun mimpi dalam alamnya. Membangun kehidupan di alam komanya. Menjadikan mimpinya menjadi sebuah skenario dalam ketidak berdayaan untuk meraih kenyataan. Vino yang menguatkan dan Vino yang juga mencoba memperjuangkan.
Vino, yang ternyata juga dalam keadaan koma karena sakitnya. Koma dengan waktu yang sedikit lebih lama dari Titik. Mereka yang tak sengaja dipertemukan dalam alam yang berbeda dari kehidupan nyata. Mencoba saling menguatkan. mencoba mewujudkan mimpinya masing-masing sebelum akhirnya mereka kembali ke kehidupan nyata untuk memulai dan meneruskan apa yang mereka impikan atau kembali ke kehidupan kekal untuk melanjutkan mimpi mereka di surga.

Monday 18 March 2013

Suket, Rumput Liar yang Tangguh


Suket, atau yang dalam bahasa Indonesia disebut rumput adalah tanaman liar yang bisa tumbuh dimana saja, terutama di tempat yang lembab, namun tetap terkena cahaya matahari. Suket bisa tumbuh di sawah, di halaman rumah, di tanah lapang, di pinggir jalan, dan di berbagai tempat lainnya.
Bentuknya kecil, tidak tumbuh tinggi, batangnya pun kecil, dan berdaun sempit. Kebanyakan orang menganggapnya ilalang. Ya, ilalang pengganggu yang dianggap harus dibasmi. Tak banyak orang yang meremehkan. Bahkan menginjak-injak hingga memangkasnya. Tapi ia tetap berdiri dan mempertahankan diri. Apapun yang terjadi. Selama itu masih bisa membuatnya tetap bertahan dan akar masih tertancap dalam tanah.
Suket berusaha menunjukan bagaimana seseorang harus bisa bertahan dalam menghadapi apapun. Ya, seperti suket. Yang selalu berusaha tetap tegar, dalam segala keadaan. Panas, terik, hujan, badai, pangkasan manusia, dan berbagai terjangan lainnya. Suket berusaha untuk selalu mempertahankan keberadaannya untuk tetap mewarnai dunia dengan warna hijaunya yang menyejukkan.
Meskipun suket selalu dianggap sebagai benalu dan beberapa orang bahkan menganggapnya sebagai perusak pemandangan. Namun, suket tak pernah luput menunjukkan keberadaannya dengan segala ketangguhannya untuk meraiih eksistensi dan pengakuan atas keberadaannya di dunia.
Suket tidak akan pernah marah ketika suket direndahkan, diinjak dan dianggap sebagai benalu. Suket tetap berusaha dapat menempatkan dirinya sesuai tempatnya. Suket sangat mengerti akan dirinya yang memang kecil, lemah tak berdaya. Tak pernah mengeluh meskipun tak pernah dianggap. Suket berusaha membagi kebahagian akan kehijauan dirinya untuk mewarnai dunia.
Ketika suket mulai mengering setelah dipangakas oleh para manusia. Suket tetap berusaha memberikan manfaat. Misalnya dirangkai menjadi anyaman tikar, atau bahkan jika ditangan seorang seniman wayang, suket yang telah mengering akan menjadi sebuah tokoh wayang yang dapat manjadi lakon dalam pertunjukkan. Luar biasa!
Tokokh Cerita dari Rerumputan, yaitu sang dalang Wayang Sukut juga mengatakan bahwa suket adalah symbol semangat orang hidup, tetap harus tumbuh terus-menerus apapun yang terjadi. Suket juga menjadi symbol filosofi bahwa hidup itu harus terus berjalan. Suket menjadi perlambang ketabahan. Manusia itu tidak boleh rapuh dan lemah. Analoginya, suket! Ya, suket bisa menjadi contohnya.
Batapapun susahnya dan rumitnya hidup, anggaplah hidup itu seperti pelangi yang penuh warna. Dengan berbagai cara kita menghadapinya. Seperti suket. Ia akan tetap tumbuh meskipun  manusia-manusia menginjak dan memangkasnya.
Konsep pertunjukkan Wayang Suket adalah penyutradaraannya lebih menstimulus setiap pemain untuk memunculkan gagasan-gasasannya, gaya hidupnya, dst, diruang yang sudah diciptakan, ruang pelataran – Ki Slamet Gundono (dalang Wayang Suket).
Dilihat dari segi pengambilan gambar, menarik, bagus dan menggambarkan secara utuh mengenai apa yang diceritakan. Gambar dan narasi beriringan dan sesuai, sehingga orang yang melihatpun akan mengerti tentang apa yang diceritakan di dalamnya. Ya analogi dan filosofi tentang SUKET.
 Inspirasi yang dilahirkan dari penayangan Cerita dari Rerumputan adalah memotivasi hidup manusia. Dengan mengerti tentang filosofi suket, sangat diharapkan bahwa seberat apapun cobaan dalam hidup, sesulit apapun rintangan yang menghadang di depan mata, dan sebesar apapun tantangan yang selalu mengiring, manusia harus dapat melewatinya dengan ketangguhan yang dimiliki setiap orang. Tujuannya tidak lain adalah memotivasi manuisa agar tidak mudah putus asa dengan apa yang ada dalam hidupnya. Selalu melihatkebawah untuk dapat bersyukur dan selal melihat keatas untuk memotivasi diri agar tidak cepat puas dengan apa yang telah dicapai. Hidup adalah bagaimana kita berusaha dan bertahan dengan ketangguhan diri.
Pada dasarnya, manusia tidak mempunyai keinginan untuk merusak, sebabnya adalahketidak sengajaan atau karena keterdesakan segalaha. Hidup harus di hadapi dengan apa adanya! - Ki Slamet Gundono




Wednesday 13 March 2013

Bersaudarakah Mereka?


“Selamat datang (di Indomaret/Alfamart), selamat berbelanja!”
Sapaan yang selalu gue terima tiap kali buka pintu kedua minimarket itu, dimanapun! Minimarket yang hampir selalu berdampingan. Udah hampir kayak gula ama semut terus perangko ama amplopnya. Heran! Bisa dipastiin dimana ada alfamart dibuka, pasti ada indomaret di deket alfamart itu. Sebaliknya juga, dimana ada indomaret dibuka, bisa dipastiin hampir selalu ada alfamart yang ikutan buka dengan jarak yang ga terlalu jauh. Entah apa maksudnya. Mungkin mau nunjukin begitulah ‘kerukunan’ di dunia bisnis, terutama waralaba, kayak mereka itu.
Atau mungkin bersaudarakah mereka? Entahlah. Tapi coba liat ikon mereka masing-masing. Hampir sama, mirip! Kayak kakak-adek. Sama-sama serangga unyu berantena dua (satu semut satunya lagi lebah) berbaju merah yang mungkin sengaja didesain buat narik perhatian calon pelanggan.
Ga cuman ikon, bahkan warna identitas mereka pun cuman beda satu garis warna. Yang satu merah-biru-kuning, satunya lagi merah-kuning. Produk-produk yang dijual juga sama. Bahkan mereka juga sama-sama produksi berbagai barang dengan brand mereka sendiri (air mineral, kapas, tisu, dll).
Masalah harga, Gue rasa mereka saling melengkapi. Ga semua lebih mahal di alfamart dan ga semua lebih murah di indomaret (tapi tetep lebih murah di toko kelontong, kecuali pas ada promo). Begitulah faktanya! Janjian kah? Apa malah mereka satu bapak? Haha.
Gampang banget nemuin kedua minimarket ini.ga perlu susah-payah nyarinya. Kalo kata temen gue malah “mereka itu ada dimana-mana”. Buat gue, saking banyaknya dan bercecerannya mereka di pinggir jalan, sampe bisa buat penanda jalan kalo lagi nyasar. Pinter deh milih tempat buka gerai! Kayak sengaja ngegampangin orang buat nemuin mereka. Ga mau resiko dong tentunya buat ngambil tempat yang sepi. Selalu di pinggir jalan raya yang emang sering dilewatin kendaraan dan gampang dijangkau.
Desain tempatnya juga sama. Diterangi banyak lampu neon biar kesannya mewah terus ditambah sama AC deh. Dimanapun dua minimarket itu, ya pasti tempatnya begitu. Pastinya juga ada tempat-tempat/rak-rak buat nyusun barang-barang eceran yang dijual. Kalo pas lagi ada promo, tempelan keterangan promo nempel disetiap rak, juga dipasang di plang depan gerai. Dibagian belakangnya ada semacem pintu buat akses ke gudang yang cuman boleh dimasukin sama karyawannya. Bagian depan deket pintu selalu ada minimal 1 kasir yang ngelayanin pembayaran.
Sekarang, beberapa gerai udah mulai nambahin fasilitas semacem kursi-kursi sama meja di depan gerai. Konsepnya kayak Sevel gitu. Jadi kayak bikin kafe mini. Produk yang dijual juga nambah. Ada burger siap makan, ada puddingnya, ada minuman soda yang bisa ambil sendiri, ada kopi yang bisa langsung seduh di tempat, dll. Udah kayak sevel-sevelan deh pokoknya.
Ohiya, buat slogannya sendiri intinya sama, bejanja hemat. Yang satu “mudah dan hemat”, satunya lagi “belanja puas harga pas”. Kalo buat gue, sebagai anak kost yang paling hobi ngecek harga paling murah (demi hemat duit bulanan), kedua minimarket itu justru ngejual barang dengan harga (sedikit) lebih mahal dari harga di pasaran, misalnya kantin, koperasi, toko kelontong bahkan supermarkel sekalipun. Maklum, yang namanya anak kost kayak gue ini agak perhitungan kalo masalah perbedaan harga. Beda Rp 100,00 aja jadi perhitungan. Haha. Tapi kalo udah urgent mah harga jadi nomer 2, yang penting barangnya ada.
Bisa jadi dengan banyak kemiripan yang gatau disengaja apa engga dan keberadaan mereka yang selalu deketan,  mereka bersaudara, atau mungkin malah satu bapak. Tapi? Apa iya? Ah, sudahlah, itu urusan mereka. Gue mah cuman jadi konsumen promo mereka saja.